Done: View
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak,
Selamat, Anda telah menyelesaikan modul coaching ini dengan sangat baik. Tentunya Anda telah memperoleh banyak pengalaman dan pemahaman mengenai coaching dan supervisi akademik melalui eksplorasi mandiri, diskusi, praktik dan refleksi.
Perjalanan Anda tidak berhenti sampai disini untuk menjadi coach handal bagi rekan sejawat Anda. Silahkan bereksplorasi, bereksperimen untuk mengasah paradigma berpikir dan keterampilan coaching Anda. Silahkan juga bereksperimen lagi dengan alur TIRTA. Harapannya, pemahaman Anda akan praktik coaching baik dalam ranah supervisi akademik maupun ranah keseharian di sekolah semakin meningkat dan mumpuni.
Di tangan Anda, potensi rekan sejawat akan semakin berkembang sehingga ia menjadi guru yang merdeka. Ibarat air, ia akan mengalir lancar tanpa sumbatan. Jadilah coach handal dan hebat yang membantu rekan sejawat Anda dalam menyingkirkan sumbatan-sumbatan itu.
Kuda hitam berlari dengan cepat
Berlari sepanjang pantai utara
Mari belajar menjadi coach yang hebat
Wujudkan guru merdeka dan sejahtera
Salam
Tim Pengembang Modul 2.3
Carr, J.F., Herman, N., Harris, D. (2005). Creating Dynamic Schools Through and Mentoring, Coaching, Collaboration. Alexandria: Association for Supervision and Curriculum Development
Rhodes, C., et al. (2004). A Practical Guide for Mentoring, Coaching, and Peer-Networking: Teacher professional development in schools and college. London: RoutledgeFalmer
Brown, G. B. (2008). Guiding Faculty to Excellence. Colorado, Colorado: Purposeful Design Publication
Cogan, Morris L. (1973). Clinical Supervision. Boston: Houghton Mifflin.
Costa, A. dan Garmston,R. (2016). Cognitive Coaching: Developing Self-directed Leaders and Learners. Maryland: Rowman & Littlefield
Downey, M. (2003). Effective Coaching: Lessons from the Coaches' Coach. Cengage Learning
Gibson, R.L, Mitchell, M.H. (2003). Introduction to Counseling and Guidance; 6th edition. Englewood Cliffts New Jersey: Merrill, Prentice Hall
Glickman, C.D., Gordon, S.P., dan Ross-Gordon, J.M. (2007). Supervision and Instructional Leadership A Development Approach. Seventh Edition. Boston: Pearson.
Grant, A.M. (1999). Enhancing performance through coaching: The promise of CBT. Paper presented at the First State Conference of the Australian Association of Cognitive Behaviour Therapy (NSW).
Lovell, John T dan Wiles, Kimball. (1974). Supervision for Better Schools. Minnesota: Prentice-hall
McMahon, G and Archer,A. (2010). “101 Coaching Strategies and Techniques.” London: Routledge
Noe, Hollenbeck, Gerhart, Wright (2003). Human Resource Management, International Edition, New York: The McGraw-hill Companies, Inc.
Siregar, M. K., Amalia, I. (2014). Modul Corporate Coach Program 1,2. Jakarta: LOOP Indonesia.
Schwarz, R. (1994). The Skilled Facilitator: Practical Wisdom for Developing Effective Groups. San Francisco: Jossey-Bass
Stone, F. (2002). Coaching and Mentoring. Oxford: Capstone Publishing
Whitmore, J. (2009). Coaching for Performance: GROWing human potential and purpose: The principles and practice of coaching and leadership. London: Nicholas Brealey Publishing
Salinan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
Monika Irayati, CEC
Monika Irayati adalah coach dengan sertifikasi executive coach dari Coaching Indonesia. Dia adalah pendiri Erudio Indonesia, sebuah ekosistem pendidikan yang terdiri dari: Erudio School of Art and Science, salah satu sekolah dengan iklim belajar demokrasi berbasis proyek di Indonesia yang ditandai dengan melibatkan siswa dalam proses pengambilan keputusan yang mempengaruhi apa dan bagaimana mereka belajar , termasuk kebebasan untuk mengembangkan kurikulum pribadi mereka sendiri dan tidak ada pembelajaran yang dipaksakan. Pusat Riset Pendidikan Masa Depan (PRPMD) merupakan lembaga yang berperan aktif dalam melaksanakan kegiatan dan pengembangan terkait pendidikan masa depan serta mempercepat proses transformasi sekolah di Indonesia dengan mengembangkan ekosistem pendidikan yang terintegrasi. Dia adalah inisiator Jaringan Pendidikan Alternatif Indonesia (JPA), yang saat ini salah satu anggota presidium dan Jaringan Pendidikan Anak Merdeka (JPAM). Dia juga merupakan anggota aktif dari International and Asia Pacific Democratic Conference (IDEC/APDEC). Minatnya yang lain adalah pendidikan anak usia dini, di mana ia memegang Diploma Montessori, obsesi terbarunya, sebagai coach bersertifikat, adalah melakukan "lokakarya pembinaan untuk orang tua" secara teratur sebagai sarana alternatif untuk meningkatkan komunikasi dan hubungan orang tua-anak secara umum.
Ia dapat dihubungi di: monika.irayati@erudioindonesia.sch.id dan ig: @irra227
Dr. Murti Ayu Wijayanti, M.Pd.
Murti Ayu Wijayanti meraih gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris pada tahun 2004 dari Universitas Negeri Semarang. Di tempat yang sama, Ia menyelesaikan Magister pendidikan Bahasa Inggris pada tahun 2007.
Dari tahun 2008 hingga sekarang, ia adalah dosen di Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten. Sebagai dosen, ia meyakini bahwa pembelajaran yang memberdayakanlah yang mahamurid butuhkan. Oleh karena itu, disertasi yang ia pilih saat menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2019 adalah ‘Genre Pedagogy and Student Empowerment’.
Saat ini, Murti Ayu Wijayanti aktif baik sebagai trainer maupun pengembang kurikulum pelatihan-pelatihan ‘core skills atau 21st century skills’, pembelajaran Bahasa Inggris, dan pelatihan Kompetensi Sosial dan Kepribadian bagi guru-guru.
Ia dapat dihubungi di: murtiayuwijayanti@gmail.com
Simon Petrus Rafael, M.Pd.
Simon Petrus Rafael meraih gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris pada tahun 2000 dari Universitas Kristesn Satya Wacana, Salatiga. Setelah lulus, Simon menjadi Guru Drama dan Bahasa & Sastra Inggris di sebuah Sekolah Swasta di Serpong. Pada tahun 2009, Simon meraih gelar Magister Pendidikan dari Universitas Pelita Harapan. Sejak tahun 2009 hingga saat ini, Simon menjadi Pelatih Guru dari daerah terpencil hingga perkotaan di Indonesia. Pengalaman menjadi Pelatih Guru menjadi aset bagi Simon dalam berbagi pengalaman dengan Guru Penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Simon Rafael dapat dihubungi di de.rafaels@gmail.com
Shirley Puspitawati, M.Sc., M.Ed.
Setelah lulus dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Katolik ATMAJAYA Jakarta pada tahun 2004, Ibu Shirley Puspitawati mengawali profesi sebagai guru bahasa Inggris di sebuah Sekolah Menengah Atas swasta di Jakarta. Dalam perjalanan profesinya, Ibu Shirley berkesempatan untuk mengajar pada semua jenjang pendidikan dari Pendidikan Anak Usia Dini sampai tingkat universitas. Beliau menyelesaikan program Magister Ilmu komunikasi pada tahun 2011 dan Magister Pendidikan di tahun 2015. Saat ini Ibu Shirley Puspitawati melayani sebagai pimpinan dari 2 sekolah Satuan Pendidikan Kerjasama di Jakarta dan aktif dalam organisasi kependidikan sebagai trainer dan coach. Waktu luangnya seringkali diisi dengan menikmati kebersamaan dan menjalin relasi dengan keluarga dan teman-teman.
Shirley dapat dihubungi di shirleypuspitawati@gmail.com
LinkedIn: Shirley Puspitawati
Warih Wijayanti, CEC
Warih Wijayanti adalah coach dengan sertifikasi executive coach dari Coaching Indonesia. Ilmu coaching sudah ia praktikkan sejak tahun 2014, saat ia masih bekerja di sekolah. Pada pertengahan 2019, setelah menjadi pendidik lebih dari 20 tahun, Warih memutuskan untuk menjadi coach profesional, fokus pada remaja dan pengasuhan remaja. Keputusan tersebut didasari oleh kecintaannya dalam berinteraksi dengan remaja, serta keinginan untuk memberikan dampak positif kepada para remaja, baik langsung maupun melalui orang tua atau guru-guru mereka. Keputusan tersebut juga disebabkan karena ia menemukan bahwa remaja sering membutuhkan orang dewasa lain, selain orang tua dan guru mereka, untuk menjadi mitra berpikir dalam mencapai target atau menemukan solusi dari tantangan yang mereka hadapi.
Pengalamannya dalam berinteraksi dengan remaja, memberi warna dalam sesi coaching-nya. Sebelum memulai sesi coaching, Warih selalu mengajak coachee-nya untuk mengidentifikasi mimpi mereka. Setelah itu, ia mengajak mereka untuk menuangkan mimpi tersebut ke dalam target-target jangka menengah dan pendek, dan kemudian menyusun tindakan-tindakan nyata untuk mewujudkannya. Langkah-langkah coaching yang biasa ia lakukan, sudah ia tuangkan ke dalam bentuk buku yang berjudul “Dream Big, Set Goals, Take Action”.
Warih bisa dihubungi melalui instagramnya di @warihteencoaching atau website-nya di www.warihteencoaching.com.
Well done!