Done: Go through the activity to the end
Bapak/ Ibu Calon Guru Penggerak yang kami banggakan, pertama-tama kami ucapkan selamat Anda telah menyelesaikan Modul Pembelajaran Sosial dan Emosional. Terima kasih untuk kerja keras Anda dalam mengikuti setiap proses dalam sesi pembelajaran yang ada. Kami berharap perubahan yang telah Anda raih dapat terus dikembangkan dan tidak berhenti sampai di sini.
Sebagai penutup, kami ingin mengajak Bapak Ibu untuk membaca kembali tulisan Bapak Ki Hajar Dewantara mungkin sudah pernah Anda baca.
“Kalau sebutir jagung yang baik dasarnya jatuh pada tanah yang baik, banyak airnya, dan mendapat sinar matahari yang cukup, maka pemeliharaan dari Bapak tani tentu akan menambah baiknya keadaan tanaman. Kalau tidak ada pemeliharaan, sedangkan keadaan tanahnya tidak baik, atau tempat jatuhnya biji jagung itu tidak mendapat sinar matahari atau kekurangan air, maka biji jagung itu (walaupun dasarnya baik), tidak akan dapat tumbuh baik karena pengaruh keadaan. Sebaliknya kalau sebutir jagung tidak baik dasarnya, akan tetapi ditanam dengan pemeliharaan yang sebaik-baiknya oleh Bapak tani, maka biji itu akan dapat tumbuh lebih baik daripada biji lainnya yang juga tidak baik dasarnya.”
Bapak/Ibu CGP, kata-kata Bapak Ki Hajar Dewantara di atas mengingatkan kita bahwa peran kita sebagai pendidik adalah tugas mulia sekaligus membutuhkan keuletan dan kesabaran. Terakhir, kami ingin mengutip kata-kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim: “Besok, di manapun Anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas Anda. Apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.“
Mari terus belajar, berefleksi, bertumbuh, berbagi, dan berkolaborasi untuk menjadi lebih baik bagi murid-murid kita.
Bristow, J. (2019). Why schools in England teaching mindfulness. 26 Februari 2019. www.mindful.org. Diakses tanggal 18 Juni 2020
Great Teachers & Leaders. (2014). Social and Emotional Learning in the Daily Life of Classrooms, facilitator’s guide. Washington DC: American Institutes for Research.
Hawkins, K. (2017). Mindful Teacher, Mindful School. London: Sage Publication
Hawn Foundation. (2011). The MindUP Curriculum: Grade 6-8: Brain-Focused Strategies for Learning and Living. USA: Scholastic
Kabat-Zinn, J. (2013). Full catastrophe living: Using the wisdom of your body and mind to face stress, pain and illness - revised and updated version. Bantam Books ebooks edition.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Panduan Peserta Pelatihan Teknik Fasilitasi Melatih Angkatan III. Bojongsari: Depok.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2018). Peraturan Menteri No. 20
Ki Hadjar Dewantara, Bagian Pertama Pendidikan Yogyakarta: MPLT (2011) Cet. IV
Namka, L. Lesson Plans for Teaching Resilience to Children. http://lynnenamka.com/resilience.pdf. Diakses tanggal 19 Juni 2020
https://casel.org/ diakses tanggal 4 Juni 202
https://schoolguide.casel.org/what-is-sel/indicators-of-schoolwide-sel/ diakses tanggal 10 November 2021
Oliver, B. (2018). Social emotional learning toolkit. www.doe.in.gov. Diakses tanggal 4 Juni 2020
Rechtschaffen, D. (2016). The Mindful Education Workbook. New York: W.W.Norton & Company
Tocino-Smith, J. (2020). Teaching Resilience in School and Fostering Resilient Learner. https://positivepsychology.com/teaching-resilience/. Diakses tanggal 17 Juni 2020
Tseng, J & Poppenk, J (2020). Brain Meta-state Transitions Demarcate Thoughts across Task Contexts Exposing the Mental Noise of Trait Neuroticism. Nature Communications 11, 3480. https://doi.org/10.1038/s41467-020-17255-9. Diakses tanggal 20 Januari 2022
Well done!
You have completed 100% of the lesson